Senin, 15 Agustus 2011

..: Bila sudah tiba waktunya :..

Beberapa hari yang lalu, aku kehilangan sosok nenek yang sangat aku sayangi.
Terakhir ketemu dengan dia setahun yang lalu, ketika sudah kurencanakan tahun ini semoga masih bisa bertemu lagi, tapi ternyata Allah sudah harus memanggilnya kembali kehadapanNya. Allah meminta agar dia dapat beristirahat dengan tenang. T_T
Selamat jalan Grandma, semoga Allah memberikan tempat terindah untukmu, sampai bertemu kembali di surga Allah nanti. amiin.


======================================================

Ya begitulah kawan, yang namanya kematian sudah menjadi jodoh yang pasti akan menjumpai kita suatu saat. Tidak ada yang tau KAPAN, DIMANA, BAGAIMANA dan SEDANG APA, kita akan menemui tamu yang pasti menjumpai kita, yang akan mengajak kita menghadap Allah swt.
Seperti firman Allah dalam Al-Quranul karim : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Al-Imran:185)
Cukuplah kematian yang menjadi pengingat dan pelajaran buat kita.

Dan bila tiba saatnya kelak, kita menghadap Allah Yang Perkasa. Hanya ada satu harapan, semoga kita menjadi penghuni surga. Biarlah dunia menjadi kenangan, juga langkah-langkah kaki yang terseok, di sela-sela dosa dan pertaubatan. Maka dari itu, hari ini, semoga masih ada usia, untuk mengejar surga itu, dengan amal-amal yang nyata : “memperbaiki diri dan mengajak orang lain

***

Perjalanan kita meninggalkan dunia fana ini ibarat penerbangan dari satu negara ke negara yang lain. Sebuah penerbangan jenazah airlines yang siap melayani penuh 24 jam. Penerbangan yang pasti akan berangkat dengan tepat waktu dan tiba tepat pada masanya. Perlu diketahui bahwa penerbangan ini berlaku untuk segala umur.


Dengan balutan kain kafan putih, kita pun berangkat seorang diri menempuh penerbangan itu dengan berbekal amalan-amalan kita yang tidak kurang dan tidak pula berlebih. Yaa, seorang diri, karena kita adalah penumpang satu-satunya dalam penerbangan itu. Tujuan mendarat kita bukan lagi bandara Cengkareng atau bandara Sukarno Hatta, akan tetapi tanah pekuburan.
Ketika sampai ditujuan nanti kita akan diperiksa oleh 'pegawai imigrasi' Munkar dan Nakir, yang akan memeriksa kelengkapan kita dan memutuskan apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan atau tidak. Tujuan terakhir dari penerbangan itu hanya dua yaitu Syurga yang mengalir sungai dibawahnya atau Neraka Jahannam yang didalamnya membara api yang siap membakar siapa pun yang tidak beruntung.

Kita tidak perlu khawatir akan pembelian tiket, karena kita telah memiliki tiket penerbangan masing-masing yang kita bawa ketika dilahirkan kedunia ini, bahkan tiket itu sudah terbooking sejak ruh kita ditiupkan kedalam rahim ibu.
Hanya satu yang harus diingat bahwa, Penerbangan ini datang tanpa Pemberitahuan !!!

Saat penerbangan kita berangkat… tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu
‘Alallah, atau ungkapan selamat jalan.
Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun….
Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.

Cobalah kita renungkan kembali, ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
Sesungguhnya orang yang cerdik dan pandai adalah yang senantiasa mengingat kematian dalam waktu-waktu yang ia lalui kemudian melakukan persiapan persiapan untuk menghadapinya.


Astafirullahal adzim,,,semoga Allah swt mengampuni kita beserta keluarga…

Amiin
WALLAHU A’LAM
Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin…..
semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri.

0 komentar:

Posting Komentar