Rabu, 01 Februari 2012

Aku iri padamu....

Tadi sore, seorang teman tiba-tiba sms.
"Ma..udah pulang kerja? makan bareng yuk, aku lagi gamang nih..pengen cerita."
dia mengajakku untuk makan bersama malam itu. Akupun mengiyakan ajakannya. Kami memutuskan untuk makan sate yang ada didepan kampus.

Sesampai diwarung itu, kami langsung memesan sate.
"Mas, sate ayam 6 bumbu kecap, nasi setengah" : kataku pada penjaga warung itu
"Saya, nasi satu, sate kambingnya 6 pake bumbu kacang" tambah temanku.

Sambil menunggu pesanan kami datang, aku langsung membuka pembicaraan
" kamu kenapa? katanya mau cerita?
aku bingung say, aku seperti tidak berguna bagi keluarga, aku telah mengecewakan bapak ibu dirumah. Aku iri sama kamu ma, Aku iri sama semangat kamu,.....
heh, kata siapa,,,ah ga boleh bilang kek gtu, yang berhak menilai kita seperti itu hanya Allah.
"Iya..aku juga pengen kayak kamu, bisa kerja, punya penghasilan sendiri.
Dia melanjutkan ceritanya".
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Itulah potongan pembicaraan kami malam itu. Saya tidak akan menuliskan semua pembicaraaan itu tapi lebih kepada ibrah yang saya dapatkan. Huaaaa tema pembicaraan kami malam ini, secara tidak langsung telah menamparku. Betapa tidak rasa yang juga belakangan ini menghantui pikiranku ternyata dirasakan juga oleh sahabatku ini. Aku sering merasa iri pada teman-teman. Iri pada mereka yang memiliki banyak kelebihan. Aku iri pada mereka yang penuh semangat. Daaaaaaaaaaaan aku juga pernah iri sama kamu..."kataku dalam hati".  [Astagfirullah]......

Setelah makan, kami langsung pulang. Dalam perjalanan aku terus memikirkan kata-kata temanku tadi. Waksssss.......????$^%&^*@#@$#%$^%. Bagaimana mungkin aku iri dengan orang yang juga iri denganku?. Hahaahh dasar manusia....
Begitulah....manusia memang tempatnya khilaf. Dan tak dapat dipungkiri rasa iri itu pasti pernah dirasakan setiap manusia. Karena setiap dari kita sering kali menilai orang lain dengan sudut pandang yang berbeda. Ketika kita iri dengan orang lain, tanpa kita sadari ternyata orang itu juga iri pada kita.

Okee tidak perlulah rasa iri itu diteruskan. Karena hanya akan membuat jiwa kita semakin gelisa. Yang perlu kita lakukan adalah, tampar rasa iri itu, jangan biarkan ia berlarut-larut menghantuimu. Milikilah mindset menerima hasil. Bahwa apapun yang diberi terima saja, jangan berlebihan untuk meminta yang lain. Karena semua yang kita miliki adalah yang terbaik. Yakin bahwa semua yang diberi saat ini adalah yang terbaik. Yang terbaik dari Allah. Buanglah jauh-jauh rasa iri itu. Janganlah menghitung harta atau kelebihan orang lain. Karena setiap orang dapat karunia Allah berbeda-beda. Sesuai kehendakNya. [Setiap manusia sudah punya jatah rezeki masing-masing]. 

Aku teringat kata guru mengajiku. "Jangan pernah iri atas kemajuan dan kesuksesan orang lain, kecuali dalam 3 hal yaitu kegiatan mencari ilmu, bersedekah dan melaksanakan kebaikan". Sip.....mulai sekarang, jangan iri lagi ya,,,Fokuslah pada dirimu sendiri, jangan mau kehilangan konsentrasi untuk memperbaiki diri karena terlalu sibuk mendeteksi kelebihan orang lain.


Wahai hati....Jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain. Iri hati hanya akan membuatmu gelisa.

Sesampai dikosan, aku kirimkan sms kepada temanku tadi. " Terima kasih sudah mau berbagi cerita denganku,". Kau tau apa ibrah yang aku dapatkan dari ceritamu tadi kawan?...Yup aku menjadi lebih bersyukur.

Terima kasih Allah, selalu ada cara untuk mengingatkan hamba dikala khilaf. "Bisik batinku lirih".

:Sebuah tamparan untuk diri sendiri:
Bandung, 1 Februari 2012.

20.49 WIB

3 komentar:

Ratih Ria Anggraeni mengatakan...

aku juga dulu sempat iri sama kamu, ma (jujur loh ini)... aku iri karena aku belum bisa menjadi wanita yang bisa ngaji bagus kayak kamu, aku iri karena aku ga bisa jadi wanita solehah seperti dirimu, aku iri karena secara akademik aku jauh dari kamu, tapi aku sadar ma. kalo aku hanya bergumam dan iri terus2an, aku ga akan pernah maju, pasti jalan ditempat, gini2 ajah, lalu lama3 aku mikir, buat apa iri terus? capek kan. mending berusaha jadi yang terbaik dan berusaha menjadi lebih baik. at least, semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan.

pernah dengar kan, "Rumput tetangga terlihat lebih hijau dari rumput dihalaman sendiri" nah, kita secara perspektif selalu ngeliat lbh hijau, tapi kita kan ga tau apakah rumputnya banyak ulatnya atau itu rumput palsu makanya lbh hijau. jadi ya gtu. harus lebih bersyukur dengan apa yang kita punya karena Allah pasti tau yang terbaik untuk kita.Semangat cantik ;)

Hasmawati mengatakan...

hehehe...semangat untukmu juga...
*semua sudah punya jalannya masing-masing,,,

Harus banyak2 bersyukur tih..:)
Allah tau yang terbaik untuk kita...^___^

Ratih Ria Anggraeni mengatakan...

iya sippo, ma :D

Posting Komentar