Rabu, 27 Juni 2012

Ada hikmah dibalik skenarioNya


Hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman semoga memberi inspirasi dan membuka mata hati kita bahwa betapa pertolongan Allah itu begitu dekat dan sungguh nyata kawan. :) Setidaknya inilah yang saya rasakan.
Saya mahasiswi alumni D3 Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom Bandung, saat itu saya tengah menempuh pengerjaan proyek akhir yang menjadi syarat kelulusan. Selama pengerjaan proyek akhir berbagai rintangan dan kesulitan menyertai. Tak jarang rasa sesal dan putus asa pun menghampiri ketika apa yang sudah dikerjakan ternyata tidaklah berarti apa-apa dimata pembimbing, terlebih lagi ketika harus mengubah dan menambah banyak requirment. *huft mungkin hal yang sama juga dirasakan oleh beberapa rekan saya yang tengah menyusun skripsi juga. 
Saat-saat terakhir pengerjaan proyek akhir itu saya merasakan pertolongan Allah benar-benar nyata menyertai saya. Lewat tangan orang-orang hebat yang telah saya repotkan berkali kali, bahkan sampai dihari H sidang pun masih juga saya repotkan berkutat dengan program. *ini jangan dicontoh ya teman-teman. Detik-detik mengejar deadline pendaftaran sidang sampai akhirnya daftar dan menjalani sidang benar-benar terasa lapang semua urusan, Ya Allah terima kasihku padaMu tiada terkira, terima kasih buat semua yang sudah membantuku. 
Inilah buah dari sebuah perjuangan jika melibatkan Allah SWT didalamnya. 
Masih terekam dalam memoriku, hari itu tanggal 24 Juni 2011 didalam ruang sidang Fakultas Informatika F. 305, didepan 3 penguji, seorang pembimbing serta wajah teman-teman dan sahabat. Diriku berdiri anggun diatas sepatu pantofel, berseragam putih biru, lengkap dengan Almamater biruku. Hari itu menjadi hari bersejarah dalam perjalanan studiku. Hari kelulusannku dari program studi ini, tepat 3 tahun yang lalu ketika pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kampus Biru Ini. 
* entah kenapa semua terjadi di tanggal 24 Juni. Registrasi pertama di Kampus IT Telkom juga tanggal 24 Juni, Lulus sidang juga tanggal 24 Juni.

Perjuangan belum selesai sampai disini, keinginan untuk melanjutkan kuliah lagi sudah menggebuh. Akupun mendaftar di Program Ekstensi yang juga masih di kampusku. Mengikuti serangkaian tes sebagai syarat masuk. Namun Allah berkata lain, pengumuman kelulusan itu menjadi sebuah jawaban bahwa Allah belum menginjinkan saya untuk melanjutkan kuliah tahun ini. (2011). 
Rasa kecewa, sedih, kesal dan marah sesak memenuhi dada. Bingung langkah apa yang selanjutnya akan saya pilih. Hari terus berganti, tak jua kutemukan jawaban atas apa yang harus kulakukan selanjutnya. Rasanya air mata sudah terlalu banyak kukeluarkan.

Namun kucoba untuk tetap berprasangka yang baik padaNya. Sembari berdoa meminta petunjuk untuk langkah terbaik kedepannya. Mencari informasi dan mencoba mendaftar di perguruan tinggi lain.

Ketika kenyataan tak sesuai dengan yang diharapkan, ada rasa kecewa dan sedih itu wajar. Namun jangan sampai kita berprasangkah yang tidak-tidak dengan Allah Swt. Tetaplah untuk selalu berpikir positif bahwa Rencana atau Skenario Allah jauh lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Percayalah selalu ada hikmah dibalik setiap skenarioNya.

Dan benar sekali kawan...
Tahun ini Allah seolah menjawab doa-doaku, Dia kembali memberikan kesempatan untuk melanjutkan studi tapi tidak di Kampus ini. Tahun ini menjadi awal baru dalam kanvas hidupku, mengukir perjalanan studi yang baru di Kampus Bina Nusantara.

Ada banyak hal yang tidak kuketahui tentang skenarioNya. Hal-hal yang membuatku berdecak kagum ketika hal itu telah kualami. Aahh.......indah dan misterius memang skenario Allah. Banyak hikmah yang terpetik dari "kesempatan tertunda" itu. *saya lebih suka menyebutnya kesempatan yang tertunda ketimbang kegagalan. Lihatlah kawan sepertinya saya memang lebih cocok untuk bekerja dulu sebelum langsung kuliah, agar dapat meringankan beban orang tua, minimal bisa menabung untuk biaya semesteran. *seperti mimpi yang pernah saya tuliskan dulu. Setidaknya dapat membekali pribadi ini menuju gerbang kedewasaan dan problema kehidupan yang sudah didepan mata. 
Rasanya terlalu egois saya sebagai anak jika dengan umur segini masih harus bergantung sepenuhnya sama orang tua. *heheheh saya masih punya adik yang juga butuh biaya buat sekolah. Kasian Bapak Ibu jika harus menanggung biaya hidup saya lagi. Sudah saatnya saya untuk meringankan beban mereka, sudah waktunya untuk membalas jasa mereka *walaupun sebenarnya tidak akan bisa menyamai pengorbanan mereka kala saya masih kecil dulu, tetapi paling tidak dengan semakin dewasahnya kita, dengan proses belajar dan terus belajar untuk membahagiakan mereka.  

Kini saatnya kuucapkan selamat datang kampus baruku Bina Nusantara semoga segala kemudahan dan kelapangan yang Allah berikan selama dikampus Biru ini senantiasa pula menyertai perjalanan studiku dikampus Bina Nusantara. Hingga kelak dapat juga kupersembahkan sebuah kebanggaan buat kedua orang tuaku dan mereka-mereka yang aku cintai dan mencintaiku karena Allah. 

Ketika kita mampu untuk berhusnudzan kepada setiap kehendak Allah, maka tungguhlah kejutan-kejutan Allah yang jauh lebih indah. 

Tidak ada permasalahan yang tidak dibarengi oleh solusi. 
" Fainnamal usri yusra, innamaal usri yusra ".
Salam Smile ^____^

0 komentar:

Posting Komentar