Senin, 31 Oktober 2011

Ibu, aku merindukanmu.......

Ya Rabb, dalam lirih kumohon padaMu jaga ibu dan ayah. Jagalah orang-orang yang mencintaiku karena-Mu.


Dalam keheningan malamMu, hanya suara rintikan hujan yang masih setia menemani, bahkan bulanpun tertutup oleh awan yang menggumpal diatas sana. Seakan melengkapi kesendirianku dalam bilik yang sederhana ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 WIB, tapi mata ini masih tetap menyalah, kupaksakan untuk tertidur namun tetap tidak bisa. Dalam lamunanku terlintas sosok yang begitu kukenal. Wajah ibu terbayang.
Ah, tanganku terasa  berat menuliskan kalimat demi kalimat dalam coretan ini. Wajah Ibu tergambar jelas melintas dalam penglihatanku. Inilah cinta karena Allah. Cinta yang abadi.
Ibu,,putri kecilmu sedang sakit,, betapa dia merindukan dekapan tanganmu saat ini. Aku ingin berada disampingmu. Aku butuh ibu, aku ingin memelukmu. Aku ingin pulang ibuu..T_T.
Ibu, tatih aku berdiri dari rangkakanku, lalu berjalan sampai aku berlari, seperti ketika kukecil dulu. Ibu..bangunkan aku ketikah kuterjatuh. Pukul aku bila aku nakal menjauh darimu.
Ibu, ditempat yang jauh dari jangkauanmu aku merangkak bersama doamu. Doakan malaikat cilikmu ini, semoga bisa membuatmu tersenyum bahagia. Suatu saat engkau akan melihat air matamu menjadi kristal. Karena doamu selalu bersamaku, insyaAllah.
Ibu adalah bidadariku, dialah segalanya bagiku, dialah penegas hatiku dikala lara, impianku dalam rengsa dan rujukan hatiku dikala nista.

Sahabat...
Ibu adalah seorang malaikat yang sangat berharga buat kita. Sungguh hal yang bodoh dan picik jika kita menyakiti hati dan perasaannya.
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari. Karena mereka tidak selamanya ada buat kita, suatu saat nanti mereka akan pergi meninggalkan kita atau kita yang akan meninggalkan mereka lebih dulu.


Malam ini betapa aku ingin mendengarkan suaranya. Tanpa berfikir panjang aku langsung menelpon ke rumah. Beberapa saat tidak ada jawaban dari seberang sana, mungkin ibu sudah tidur karena memang waktunya berbeda 1 jam lebih awal. Aku berjanji besok pagi ketika bangun, aku akan menelpon ibu dan bercerita padanya.
Selamat malam ibu, aku akan selalu menghadirkanmu dalam doaku, aku akan memimpikanmu malam ini. Terima kasih atas semua perjuangan dan pengorbananmu, kelak aku akan membahagiakanmu.



with love

asma

0 komentar:

Posting Komentar