Waktu terus berjalan dengan detak yang ritma, mengalunkan nada-nada kehidupan yang akan tertinggal menjadi masa lalu. Langkah demi langkah tertapaki sembari merasakan roda kehidupan yang terus berputar, silih berganti melukiskan beragam peristiwa dalam kanvas kehidupanku.
Semua tercipta indah semata mata untuk proses pendewasaan pribadi ini, sebagai pelajaran untuk menuju sosok yang dewasa dan mampu memainkan setiap skenario Ilahi.
Banyak hal yang sudah terjadi dalam kehidupanku. Menyenangkan dan tidak memang sudah menjadi sunatullah dalam kehidupan manusia, yang telah Dia tuliskan di Lauh Mahfudz. Ibarat pelukis yang sedang menuangkan ide-idenya kedalam kanvas putih. Demikianlah kanvas kehidupanku, pada awalnya ia hanya kertas yang putih, bersih dan tanpa noda setitik pun. Lalu kumulailah memainkan kuas warna diatasnya untuk membentuk sebuah pola kehidupan, melukiskan sebuah jalan kehidupan. Meski masih samar dan berbayang namun aku tahu ujungnya pasti akan indah, pasti akan tercipta sebuah lukisan kehidupan yang indah, yang penuh dengan sejuta makna.
Seiring berlalunya waktu, kuaskupun semakin menari indah diatas kanvas, memberi warna warni yang memperindah gambarku. Dan lama kelamaan bentuknya semakin tampak, semakin indah dan jelas bentuknya. Ditengah perjalanan hidup kutemukan sebuah warna yang unik nan aneh. Warna yang terkadang memberikan keindahan pada lukisanku namun terkadang juga membuat keindahan lukisanku memudar. Kupelajari kedatangannya, semakin lama semakin unik lukisan yang ia ciptakan. Namun harus kuakui bahwa keunikannya telah membuat hidupku terasa lebih hidup.
Dinamisnya kehidupan mengantarkan kita pada gelombang yang pasang surut. Kadang tinggi menggulung, dan kadang terhempas dan pecah di bibir pantai. Akan tetapi, begitulah keniscayaan hidup, bahwa ia tak pernah stagnan. Akan selalu berubah, selalu dinamis, dari waktu ke waktu. Seperti itulah warna kehidupan, ia tak selamanya cerah dan mencolok, dalam perjalanan panjang kehidupan terkadang warna kelam, gelap dan kelabu sesekali menghampiri. Namun bukanlah berarti kita menghindari warna gelap dalam kanvas hidup, karena kita juga memerlukannya untuk mempertegas warna hidup kita.
Dan Allah memberikan kita kebebasan untuk memilih warna apa saja yang hendak kita tuangkan kedalam kanvas kehidupan kita. Cerah atau gelap keduanya tercipta untuk melengkapi dan semakin memberi arti dalam kehidupan kita.
Semua tercipta indah semata mata untuk proses pendewasaan pribadi ini, sebagai pelajaran untuk menuju sosok yang dewasa dan mampu memainkan setiap skenario Ilahi.
Banyak hal yang sudah terjadi dalam kehidupanku. Menyenangkan dan tidak memang sudah menjadi sunatullah dalam kehidupan manusia, yang telah Dia tuliskan di Lauh Mahfudz. Ibarat pelukis yang sedang menuangkan ide-idenya kedalam kanvas putih. Demikianlah kanvas kehidupanku, pada awalnya ia hanya kertas yang putih, bersih dan tanpa noda setitik pun. Lalu kumulailah memainkan kuas warna diatasnya untuk membentuk sebuah pola kehidupan, melukiskan sebuah jalan kehidupan. Meski masih samar dan berbayang namun aku tahu ujungnya pasti akan indah, pasti akan tercipta sebuah lukisan kehidupan yang indah, yang penuh dengan sejuta makna.
Seiring berlalunya waktu, kuaskupun semakin menari indah diatas kanvas, memberi warna warni yang memperindah gambarku. Dan lama kelamaan bentuknya semakin tampak, semakin indah dan jelas bentuknya. Ditengah perjalanan hidup kutemukan sebuah warna yang unik nan aneh. Warna yang terkadang memberikan keindahan pada lukisanku namun terkadang juga membuat keindahan lukisanku memudar. Kupelajari kedatangannya, semakin lama semakin unik lukisan yang ia ciptakan. Namun harus kuakui bahwa keunikannya telah membuat hidupku terasa lebih hidup.
Dinamisnya kehidupan mengantarkan kita pada gelombang yang pasang surut. Kadang tinggi menggulung, dan kadang terhempas dan pecah di bibir pantai. Akan tetapi, begitulah keniscayaan hidup, bahwa ia tak pernah stagnan. Akan selalu berubah, selalu dinamis, dari waktu ke waktu. Seperti itulah warna kehidupan, ia tak selamanya cerah dan mencolok, dalam perjalanan panjang kehidupan terkadang warna kelam, gelap dan kelabu sesekali menghampiri. Namun bukanlah berarti kita menghindari warna gelap dalam kanvas hidup, karena kita juga memerlukannya untuk mempertegas warna hidup kita.
Dan Allah memberikan kita kebebasan untuk memilih warna apa saja yang hendak kita tuangkan kedalam kanvas kehidupan kita. Cerah atau gelap keduanya tercipta untuk melengkapi dan semakin memberi arti dalam kehidupan kita.
Terima kasih untuk setiap warna itu, terima kasih kepada teman, sahabat, keluarga, terima kasih sudah menciptakan lukisan yang indah diatas kanvas kehidupanku. Kalianlah anugrah yang tak ternilai.
Bandung, 13 Mei 2012
Bandung, 13 Mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar