Bersama kuncup cinta yang merekah dalam taman hati putrimu ini, kugoreskan mata pena untuk ungkapkan betapa aku menyayangimu, kutuliskan titah pena ini untuk ungkapkan betapa aku bersykur memilikimu.
Tak jarang tetes bening mengalir di kedua mataku bila kuputar kembali kenangan tentang segala yang telah engkau korbankan. Deras peluhmu, yang tak pernah engkau hitung menumbuhkan azzam di benakku untuk berjuang segenap jiwa demi persembahkan baktiku padamu.
Senyum tegarmu berhias ketulusan lisan yang menyejukkan membuatku merasa mampu untuk hadapi dunia. Untuk meraih cita yang terasa menggantung di langit sana. Bersama do’amu yang tak lekang oleh waktu dan ujian, kini aku pun berhasil meraihnya.