Hanya sekedar share, berharap semoga siapa pun yang sekarang sedang hampa, hambar, galau, atau apapun itu, seperti yang sekarang ini saya rasakan, bisa mengambil hikmah.
Kawan,, pernahkah kamu merasa kehilangan diri sendiri? Merasakan ada sesuatu yang lose dalam diri kita, bahkan kita bingung apa yang tengah terjadi dengan diri kita?..pernahkah sobat? ya,,mungkin itulah yang sedang kurasakan hari ini.
Perasaan yang tidak menentu, hambar, gelisah dan susah fokus. Kudapati diriku bukanlah yang sebenarnya.Kawan,, pernahkah kamu merasa kehilangan diri sendiri? Merasakan ada sesuatu yang lose dalam diri kita, bahkan kita bingung apa yang tengah terjadi dengan diri kita?..pernahkah sobat? ya,,mungkin itulah yang sedang kurasakan hari ini.
Aaah,,,,,,, wanita yang kamu panggil Asma bukanlah seorang yang manja, tidak punya semangat, malas, dan ,,,*yup it's not me....
Lalu apa yang membuatmu seperti ini, seperti dirimu hari ini?...Ada yang salah dengan sikapmu...
Lalu apa yang membuatmu seperti ini, seperti dirimu hari ini?...Ada yang salah dengan sikapmu...
Satu persatu alunan alfabet dikeyboard netbookku merangkai kata. Menggambarkan apa dan bagaimana perasaanku sekarang ini. Hingga gerakan penaku terhenti oleh panggilan adzan magrib, teringat jadwal mengajarku di kelas TPA. Segera kubergegas dan kulangkahkan kaki menuju rumah Allah itu. *Berharap semoga ketenangan dan kedamaian membersamaiku sepulang mengajar nanti.
Dan benar saja kawan, malam ini kudapatkan sebuah ketenangan hati yang entah kenapa tak bisa kugambarkan dengan kata-kata. *meskipun jujur saja saat mengajar tadipun perasaan ini masih saja GALAU!!!
Alhamdulillah,,,,
Malam ini benar-benar terjawab. Ternyata rasa hampa dan galau itu bukan datang karenanya, tapi karenaNya. Aku melupakanNya, aku telah menjauh dariNya, aku tidak merasakan kehadiranNya, aku yang sengaja bersembunyi dibalik kesibukan duniawi yang semu.
Kawan, taukah engkau,,,
Malam ini, ketika aku tidak tahu harus menangis pada siapa, Ketika aku tidak punya siapapun untuk berbagi rasa, ketika aku tidak tahu harus berbuat apa. Dia dengan sapaan lembutnya datang menghampiriku. Menjamah hambanya yang futur ini.
Tiba-tiba kurasakan seperti ada tangan maya yang menarikku lembut kearahNya.
Dia menggerakkan langkahku untuk membuka mushaf. Memberikan aku kekuatan dan semangat hidup. Sejurus kemudian kurasakan hatiku perlahan menenang. Hati yang sedari pagi tadi tidak pernah fokus, bahkan hambar.
Astaghfirullah... Astaghfirullah. Astaghfirullah....
Ternyata seseorang, siapa pun itu, tidak bisa menenangkan hati ini. Tapi Dia dengan sangat lembut menyentuh perasaan hambaNya yang terkapar ini.
Allah, terima kasih....
Sungguh, memang tiada pernah ada yang menyayangiku, seperti Engkau menyayangi hambaMu.
"Wahai jiwaku, bersemangatlah....Jika setiap jejak -jejak kehidupan memiliki nilai dimataNya, lalu mengapa engkau harus diam, mengapa tidak kau gunakan setiap detiknya untuk kebaikan?..."
Semangaaat dan terus berkarya...:)
*Terlepas dari itu semua, aku hanyalah seorang manusia biasa yang terkadang timbul tenggelam dalam perasaan tertentu. Dialah yang Maha Sempurna dengan segala kesempurnaan ciptaanNya.
Bandung, 24 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar